Selasa, 15 Maret 2016

Indonesia Raih Emas di Laga Bulu Tangkis Kelas Dunia

Hari Minggu lalu tepatnya tanggal 13 Maret 2016 Yonex All England Superseries Premier berakhir. Ajang ini diadakan di Barclaycard Arena di Birmingham pada tanggal 8 Maret hingga 13 Maret 2016.

Kabar gembira untuk bangsa Indonesia khususnya bagi pecinta bulutangkis tanah air atlet ganda campuran Praveen dan Debi berhasil meraih medali emas di ajang Yonex All England 2016. Pertandingan ini adalah laga kelas dunia yang selalu dinanti oleh para pebulutangkis. Laga ini adalah laga tahunan yang menjadi salah satu seri dalam rangkaian pertandingan yang diperhitungkan di Badminton World Federation.

Indonesia mengirim 17 tim di pertandingan ini. Ada 4 pemain tunggal putra, 2 tunggal putri, 4 tim ganda putra, 3 tim ganda putri, dan 4 tim ganda campuran. Tiga pemain tunggal putra Indonesia harus mengikuti babak kualifikasi dan 14 tim lainnya langsung bertanding di babak 32 besar.
 
Pertandingan awal partai final Yonex All England 2016
Dari beberapa round hanya satu tim ganda campuran yang bisa meraih posisi di pertandingan final. Indonesia bertemu tim Denmark di partai final. Praveen Jordan/Debby Susanto (Indonesia) melawan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) dengan skor 21-12, 21-17. Kemenangan ini mengantarkan Indonesia naik di podium kemenangan Yonex All England 2016.
Selebrasi kemenangan tim ganda campuran Indonesia setelah penyerahan medali


Bagi Praveen dan Debi ini adalah kali pertama mereka meraih emas untuk Indonesia di event All England. Selamat untuk Praveen dan Debi serta para pebulutangkis yang ikut berjuang di Birmingham. Masih ada banyak pertandingan hingga menjelang pertandigan di Rio dejaneiro. Semoga gelar ini bisa dipertahankan dan memicu semangat teman-teman atlet lainnya untuk bisa terus meraih prestasi.
 
Berfoto bersama para pendukung tim Indonesia

Ingin tahu lebih banyak tentang peringkat atlet badminton seluruh dunia bisa cek di sini http://bwfbadminton.com/rankings/.

Senin, 14 Maret 2016

Tere Liye, Penulis Favorit Banyak Orang

Banyak itu bisa dikatakan sebuah kata yang subjektif. Menurut saya pribadi Tere Liye memang penulis yang disenangi banyak orang. Coba kita lihat Fan Page Facebook nya dengan total like 1,4 juta orang. Belum cukup dari total like fanpage, bisa kita lihat dari karya-karya yang telah diterbitkan. Ada 24 buku yang sudah diterbitkan dengan sebagian buku dicetak ulang beberapa kali, bahkan novel Rindu di cetak ulang hingga cetakan ke 23 dalam 11 bulan sejak cetakan pertama. Gambaran di atas lebih dari cukup untuk menggambarkan definisi kata banyak.

Hari Minggu lalu tepatnya tanggal 13 Maret 2016 saya menghadiri sebuah acara bedah buku yang ditaja oleh Kaaffah Organizer Pekanbaru. Acara ini menghadirkan Tere Liye sebagai penulis yang akan membedah salah satu karyanya novel berjudul Hujan.Novel ini pertama kali diterbitkan bulan Januari 2016.

Bedah buku novel Hujan karya Tere Liye
Meski acara ini bertajuk bedah buku, saya bersyukur bahwa ternyata Bang Darwis tidak hanya membahas soal novel Hujan saja. Beliau juga sempat membahas prores penulisan novel yang sering beliau lakukan. Mulai dari menentukan pesan apa yang akan diangkat menjadi cerita, menemukan background cerita, serta menentukan karakter dan plot.


Di luar detil soal acara itu ada banyak hal yang bisa saya bawa pulang. Terlalu banyak kalimat yang bisa dijadikan kutipan dari karya2 bang Darwis. Terlalu banyak makna yang bisa dipelajari dari tulisan2 bang Darwis. Terlalu banyak pelajaran dan nasehat yang mungkin sering didengar tapi kadang sering diabaikan, yang kemudian dikemas jadi deretan kata2 yang enak dibaca.

Bang Darwis bilang, novel adalah buku keSEPULUH yang mesti kita baca. Ada banyak deretan "buku" lain di atas novel yang MESTI kita baca. Dan kita tahu itu apa.


Sesi booksigning oleh Tere Liye 

Menulis adalah anugrah Tuhan – Darwis Tere Liye. Maka menulislah. Karena dengan menulis kita membaca. Lalu karena membaca pemahaman kita bertumbuh.


Terimakasih sudah mampir dan berbagi pengalaman lagi di Pekanbaru, penulis favorit banyak orang. Semoga terus berkarya yang sehat. 



Jumat, 31 Oktober 2014

Bergeraklah, Sekecil apapun…



Judul           : Berani Mengubah 
Penulis        : Pandji Pragiwaksono
Penerbit      : Bentang Pustaka
Cetakan dan tahun terbit  : Cetakan pertama, Desember 2012
Jumlah halaman    : xiv + 198 halaman

“Ada orang yang skeptis bisa mengubah Indonesia. Ada yang optimis. Saya sebenarnya tipe yang kedua, tetapi alasan saya ingin mengubah Indonesia adalah karena saya gerah.  Saya gerah karena pemudanya mempertanyakan kemajuan bangsanya. Padahal, sejarah jelas menyatakan perubahan dibawa oleh pemudanya. Para pemuda tadi seharusnya melempar pertanyaan tersebut kepada dirinya sendiri. Saya gerah, tetapi saya tidak menyerah.” – Pandji
Perubahan  bukan hanya soal wacana. Bagi Pandji, berubah  adalah  soal langsung turun ke lapangan dan melakukan aksi nyata untuk mewujudkan perubahan  itu sendiri. Memang tidak mudah,  namun apalagi yang kita tunggu? Jika bukan kita siapa lagi? Jika bukan sekarang kapan lagi?
Lewat Berani Mengubah,  Pandji mengutarakan ide-idenya untuk mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik. Tidak hanya soal ide, Pandji juga menuliskan soal aksi perubahan yang bisa pembaca lakukan untuk benar-benar menjadi bagian dari proses menuju Indonesia yang lebih baik. 
Buku ini memuat delapan bab yang  masing-masing babnya membahas topik yang berbeda namun tetap berhubungan. Belajar politik mengajak kita mulai mengikuti berita politik demi  menambah wawasan politik pembaca. Memiliki opini politik merupakan langkah awal untuk memunculkan kesadaran politik.
Lewat bab Belajar Hukum penulis mengajak pembaca untuk membantu dan menjamin supremasi hukum di Indonesia dan mulai menegakkan hukum dari diri sendiri.  Political reform starts from economical reform.  Menambah wawasan tentang ekonomi mungkin dapat  membuat kita mengerti kondisi ekonomi Indonesia. Siapa sangka satu dari sekian pembaca akan terinspirasi untuk menjadi ekonom yang mengubah kondisi Indonesia menjadi lebih baik.  

Soal memahami Indonesia, mungkin memang tidak mudah. Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan saat ini ada banyak permasalahan yang butuh perbaikan. Kalau bukan kita yang punya aksi perubahan untuk itu ya siapa lagi.   Ada empat bab lainnya dalam buku ini.  Saya tidak akan membahas semuanya. Selamat membaca Berani Mengubah  untuk tahu keseluruhan isi dari buku ini.
Selain  isi masing-masing bab yang sangat padat dan menarik, buku ini juga memiliki kelemahan.  Dalam  pengantarnya penulis mengatakan buku ini berisi beberapa hal yang perlu kita pelajari, selami, dan jalani agar bisa menjadi individu yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Penulis membuat seolah-olah buku ini adalah petunjuk yang sangat perlu  diikuti untuk bisa menjadi warga negara yang berperan aktif dalam perubahan Indonesia. Lantas ketika kita tidak berhasil atau punya cara sendiri berbuat untuk Indonesia apa hal itu menjadikan kita tidak termasuk pada individu yang dibutuhkan Indonesia saat ini? 
Dalam beberapa bab di bukunya, Pandji membahas beberapa isu nasional yang ada Indonesia.  Dalam  praktiknya, Pandji dapat mengakses langsung info tentang isu yang terjadi lewat narasumber yang terlibat.  Pandji  bisa bertanya langsung pada  Sofie dan Sindhu soal isu ateisme,  atau berhubungan langsung dengan ketua DPD FPI Jakarta untuk mengetahui lebih lanjut soal FPI. Ditambah lagi ia adalah figur yang tenar. Hal-hal  ini yang membedakan posisi penulis dan pembaca. Penulis tentu  tidak bisa menyamakan posisinya dengan pembaca untuk dapat melakukan aksi perubahan yang sama.
Namun, di akhir bukunya Pandji dengan jelas mengatakan bahwa ia tidak berharap semua pembaca langsung  bisa mengubah Indonesia ketika menutup halaman terakhir buku ini.  Pandji  berharap kita semua bisa memulai untuk melakukan hal-hal baik demi mengubah Indonesia.
Saya setuju dengan kalimat Pandji dalam  bukunya,  “jangan terkecoh dengan  jumlah halamannya”. Kalau diterapkan dengan benar, belum tentu anda bisa menamatkan buku ini dalam waktu lima tahun. Menamatkan disini bukan sekadar  selesai  membaca  hingga akhir, tapi  juga mengaplikasikan  tiap aksi perubahan dalam kehidupan.
Jika Anda memiliki kegerahan yang sama  dengan Pandji, mari bergandengan tangan demi menciptakan Indonesia yang lebih baik. Bergeraklah sekecil apapun.

Sabtu, 23 Februari 2013

Indonesia Raih Emas di Laga Bulu Tangkis Kelas Dunia

Hari Minggu lalu tepatnya tanggal 13 Maret 2016 Yonex All England Superseries Premier berakhir. Ajang ini diadakan di Barclaycard Arena d...