Kamis, 27 Oktober 2011
Life is just a life…
Sabtu, 17 September 2011
katanya itu galau...
jangan nilai aku seperti "mungkin kamu hampir gila"
entahlah
tetaplah berpikir positif pada ku, kawan.
meski kau belum sempat tau siapa aku.
namamu saja begitu membahana...
(bolehkah ku katakan?)...di pikiranku (tenanglah,bukan hatiku,kawan)
senyummu.senyummu itu sungguh memancingku tuk slalu tersenyum.
hah.
entahlah.
mungkin aku akan mengganggu.abaikan.abaikan saja.
tapi tenang, sebab
"perasaan" ini akan segera menguap seiring berjalannya waktu.
untukmu yang bisa BERSYUKUR dan BERSEDIH karena satu nama
*afwan
-------
saya benar-benar hampir gila karena hanya satu nama. sungguh peristiwa ini belum pernah saya alami dan sepertinya saya tidak ingin mengalaminya. ini bisa merusak "hati", merusak "reputasi", merusak "relasi", dan sebagainya.*saya pikir akan merusak lebih banyak lagi.
setelah beberapa hari saya merenung, akhirnya sampailah saya pada kesimpulan bahwa ini hanya "kegilaan" yang sementara*harussementarasajatidakbolehlamalama.
suatu malam saat saya mendapat kabar salah seorang teman saya menikah (dengan tidak mengundang kami teman-temannya yang lain),peristiwa ini terjadi. hmmm...berat untuk mengisahkannya.karena cerita ini sungguh bodoh.tidak masuk akal.
tapi ini yang saya alami.seandainya "kamu" membaca ini,saya mohon dengan sangat jangan anggap saya gila.hahahhaa
saya menemukan sebuah nama di list nama following seorang kenalan*di twitter.itu biasa saja.scroll terus ke bawah.scroll lagi.lagi....dan finally!i got one name, and suddenly i fall in love with this name.i don't know who he is.i don't know where he is,etc.i don't know him exactly.
tiba-tiba saja nama ini punya makna sendiri.
just it.
hanya sampai disitu.saya tidak berani berbuat bodoh.meski sebenarnya saya sempat melakukan hal bodoh beberapa saat setelah kejadian di atas.but,forget it.kisah bodoh ini mestilah berakhir.
di luar semua kegilaan di atas, saya pikir "kamu" adalah pribadi yang menarik.mungkin di lain waktu kita berkesempatan untuk berrelasi.saya senang berteman.dengan siapa saja.would u like to be one of my friends?heheehehe
untukmu yang bisa BERSYUKUR dan BERSEDIH karena satu nama
*afwan ^^'
Kamis, 21 April 2011
Antara Sungguh-Sungguh dan Sukses
Antara Sungguh-Sungguh dan Sukses
22 April 2011
Saya masih ingat pertemuan saya dengan Ahmad Fuadi penulis novel best seller Negeri 5 Menara. Hmmm…. Mungkin itu bukan sebuah pertemuan karena saya hanya berdiri mematung di salah satu sudut ruangan melihat beliau sedang duduk bersama penanggung jawab acara seminar motivasi yang saya adakan bersama teman-teman di kampus. Saya pun tak ada keberanian mendatangi beliau hanya sekedar untuk menyampaikan pujian saya terhadap karya beliau. Saya juga tak bergerak maju untuk meminta beliau menandatangangi buku saya atau sekedar berfoto bersama beliau dengan teman-teman panitia lain yang sedang sibuk membereskan keperluan untuk seminar tersebut. Ya..beliau datang lebih pagi, melihat kerja-kerja panitia untuk acaranya. Begitulah. Saya begitu malu. Sedihnya lagi…saya pun tidak berkesempatan mengikuti acara beliau dengan sepenuhnya karena hari itu bertepatan dengan resepsi pernikahan abang saya yang pertama. Tapi, demi tidak menyia-nyiakan kesempatan bertatap muka dengan salah seorang pemberi inspirasi bagi banyak orang di tanah Allah ini, saya menyempatkan diri untuk datang di pagi hari membantu teman-teman dan menyaksikan kedatangan beliau.
Saya ingat betapa ramai nya peserta seminar waktu itu, Pekanbaru 7 November 2010. Anak-anak, remaja, hingga orang-orang dewasa juga datang menghadiri. Saya tak hendak memuji suksesnya acara tersebut. Saya hanya ingin menyampaikan fakta bahwa ada banyak orang di Indonesia ini yang masih percaya dengan kesungguhan dalam usaha untuk mencapai kesuksesan. Hari itu adalah salah satu faktanya. Seminar itu menunjukkan bahwa mereka-peserta seminar- mencari bagaimana “caranya” untuk memunculkan kesungguhan itu dan mempertahankan kesungguhan dalam mencapai cita-cita mereka.
Ahmad Fuadi menjawab degan novelnya. Fuadi membantu pembaca-dan orang-orang seperti yang saya sebut di atas- dengan novelnya. Novel yang mengisahkan bagaimana membangun kesungguhan dalam Negeri5Menara. Setelah sukses menginspirasi banyak pembacanya dengan novel pertamanya tersebut, kali ini Fuadi melanjutkan kisahnya dalam Ranah3Warna, Januari 2011. Ia kembali menjabarkan kisahnya meraih cita-cita hidupnya dengan sungguh-sungguh. Ia mengisahkan bahwa selain berusaha dengan sungguh-sungguh kita mesti berusaha dengan sabar untuk mencapai kesuksesan.
“Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paaling ujung. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan-akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, doa, dan sabar yang berlebih-lebih.”
Ranah3Warna
Rabu, 16 Maret 2011
untuk pujangga sendiri (3)
Jumat, 25 Februari 2011
untuk pujangga sendiri (2)
kau datang memberiku berjuta alasan 'tuk tersenyum.
aku hanya ingin menunggu.menunggumu.itu saja.
---
Kenapa kau datang?
Kenapa kau datang “berkunjung” ke kehidupanku?
Kenapa kau hadir?
Kenapa kau hadir saat hati sedang benar-benar menanti?
Kenapa?
ketika hidup memberi ku 1000 alasan 'tuk menangis,
kau datang memberiku berjuta alasan 'tuk tersenyum.
Mestinya!!
aku hanya ingin menunggu.MENUNGGUMU.itu saja.
Bahkan meski kau terlalu sempurna untukku.
Untukku lihat saja,
Untuk kudengar saja,...tentangmu.segala tentangmu.
Bahkan meski kau terlalu sempurna untukku!!
aku hanya ingin menunggu.MENUNGGUMU.itu saja.
Jumat, 21 Januari 2011
untuk pujangga sendiri
tapi lihatlah,
syukur kita-untuk hari ini dan tentu saja kemarin juga,
....untuk hari esok, esok lagi, dan seterusnya.
tak perlu kutanya akan kesungguhanmu.
karena itulah, aku yakin.
.
.
.
.
hidup ini mungkin memang bukan buat kita saja.
belum tentu.
tapi siapa tahu??
karena rasanya....
ketika hidup memberi ku 1000 alasan 'tuk menangis,
kau datang memberiku berjuta alasan 'tuk tersenyum.
-inspirasi pagi hari-
22januari2010; 08.23
Minggu, 16 Januari 2011
Untuk seorang adik….
Semoga tulisan ini tidak menjadi sebuah “judgement”, bukan untuk memojokkan siapapun bahkan diri penulis sekalipun. Ini hanya sebuah curahan hati, sebuah bentuk kepedulian….
Untuk seorang adik….
Telah kukatakan padamu, bagaimana mestinya kau berpakaian.
Menutup setiap helai rambutmu. Menjuntaikan penutupnya, hingga menutupi bentuk tubuhmu. Menebalkannya hingga ia tidak melihatkan bayang-bayang lehermu.
Telah kukatakan padamu. Tutuplah hingga ke ujung kakimu. Agar ketika kau melangkah, tak kan ada satupun yang terlihat. Hingga ujung lenganmu. Agar ketika kau bergerak tak kan ada yang terlihat hingga batas lenganmu.
Telah kukatakan padamu, telah ia katakan padamu juga. Telah kami contohkan!!
Lalu apa yang terjadi padamu saat ini???
Telah kukatakan padamu, bagaimana mestinya kau bersikap-pada seorang pria yang halal kau nikahi.
Jangan sesekali berjalan berdekatan dengannya!
Jangan sesekali berdua saja dengannya!!!
Apalagi mulai membalas tos-tosannya!!! Salaman darinya!
Jangan!!!!!
Telah kukatakan padamu, telah ia katakan padamu juga. Telah kami contohkan!!
Lalu apa yang terjadi padamu saat ini???
Tak ada perbuatan manusia yang sempurna. Memang.
Bahkan pemahamanpun.
Tapi yakinlah adikku, ketika kau ber-ISLAM, maka ber-ISLAM lah dengan sempurna.
Ketika kau berkeyakinan, maka YAKINKAN SEPENUH HATI, JIWA, DAN RAGAMU, tentang KEYAKINAN itu.
……Keyakinan yang datang dari qalbu.
Lihatlah keyakinan itu, di qalbu mu. Mungkin saat ini ia tenggelam begitu jauh tertutupi keinginan-keinginan duniawi.
Lihatlah….
Lihatlah….
Sudahkah ia berhenti menangis? Saat semua “toleransi-toleransi” kesalahan itu terus kita lakukan?? Sudahkah ia berhenti menangis???
Untuk seorang adik.
Kakak memang bukan contoh yang sempurna untukmu. Belum juga teladan yang benar untuk diikuti. Kakak selalu meminta pada ALLAH kehidupan yang benar dan baik untuk kakak. Tapi percayalah, kakak selalu berharap dirimu mendapat kehidupan yang lebih baik-dari siapapun. Percayalah, kakak selalu meminta dari-NYA yang terbaik untuk mu. Kehidupan yang diridhoi-NYA, kehidupan yang diberkahi-NYA. Agar dirimu menjadi sholehah, agar doamu diterima dengan sangat cepat saat dirimu mendoakan orang tua kita.
Ingatlah sist…. Bukan ketawa-ketawi kita saat berchatting dengan teman, bukan saat jalan-jalan ke mall, bioskop, nonton futsal, nonton musik, dll yang akan menjadi bekal untuk dibawa pulang kelak. Bukan teman yang “asyik” itu yang menjadi temanmu sesungguhnya,-mereka yang membawamu pada “keindahan dunia” . Bukan juga hape canggih, gadget mewah, aksesoris yang indah, bukan! Sungguh bukan.
Ingatlah sist… jangan sampai orang-orang yang senantiasa berdoa untukmu berhenti dari doa-doanya sebab dirimu sendiri tak mau membawa “perubahan” itu ke dalam hidupmu. Jangan sampai orang-orang yang senantiasa mengingatkanmu berhenti dari nasehat-nasehatnya.
Belajarlah untuk dewasa. Cerdaslah dalam hidup. Dahulukan pikiran-pikiran positif saat dirimu bertemu dengan seseorang-sebesar apapun kekurangannya. Bersikaplah positif selalu-sebesar apapun hawa nafsumu, kemarahanmu, kejengkelanmu.
Kakak memang bukan contoh yang sempurna untukmu. Belum juga teladan yang benar untuk diikuti. Kakak selalu meminta pada ALLAH kehidupan yang benar dan baik untuk kakak. Tapi percayalah, kakak selalu berharap dirimu mendapat kehidupan yang lebih baik-dari siapapun. Percayalah, kakak selalu meminta dari-NYA yang terbaik untuk mu. Kehidupan yang diridhoi-NYA, kehidupan yang diberkahi-NYA. Agar dirimu menjadi sholehah, agar doamu diterima dengan sangat cepat saat dirimu mendoakan orang tua kita. Dan kakak berharap juga…suatu saat nanti kita akan saling mengingatkan untuk membersihkan jalan-jalan kehidupan kita dari hal-hal yang “salah” dan membawa segala kebaikan untuk dinikmati juga oleh bagian keluarga yang lain, mungkin juga untuk para penghuni dunia ini.
Semoga ALLAH mengampuni saya, dan kita semua.
Indonesia Raih Emas di Laga Bulu Tangkis Kelas Dunia
Hari Minggu lalu tepatnya tanggal 13 Maret 2016 Yonex All England Superseries Premier berakhir. Ajang ini diadakan di Barclaycard Arena d...

-
Doctors Saya sudah lupa bagaimana harusnya meresensi buku dengan baik sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar. Saat ini pun saya tida...
-
jangan pandang aku seperti "begitu nekatnya kamu" jangan nilai aku seperti "mungkin kamu hampir gila" entahlah tet...
-
What is your passion? Itu hanya sebuah pertanyaan. Sebuah pertanyaan dengan intonasi datar diiringi senyum yang menenangkan. Hhh...